Hubungan Mami Linda dengan Irjen Teddy Minahasa Terkuak

Publik dikejutkan dengan kasus peredaran sabu yang melibatkan petinggi Polri, yakni Irjen Teddy Minahasa dan Mami Linda.

Kasus ini menarik perhatian banyak orang karena peran polisi sangat signifikan.

Pasalnya, aparat kepolisian yang seharusnya memberantas peredaran barang haram berupa narkoba justru melakukan hal sebaliknya.

Juga untuk mendukung dan mendapatkan banyak uang dari perdagangan barang haram.

Karena itu, mata publik tertuju pada terdakwa.

Banyak yang tidak percaya mengapa polisi melakukan itu.

Tidak ada yang menduga bahwa terdakwa terlibat dalam operasi mengedarkan sabu dalam jumlah besar.

Padahal, seorang polisi seharusnya tidak seperti itu.

Tugas mereka sebenarnya adalah memastikan tidak ada peredaran narkoba, termasuk sabu, di negeri ini.

Sayangnya, hal sebaliknya terjadi kali ini.

Wajar jika penonton mereka kecewa dan juga menyesali peristiwa yang telah terjadi.

Hubungan Mami Linda dengan Irjen Teddy Minahasa

linda teddy minahasa
Pixabay

Mami Linda mengaku sudah cukup lama mengenal terdakwa dalam peredaran sabu, Teddy Minahasa, tepatnya sejak 2013.

Saat itu dia bekerja sebagai pegawai di sebuah hotel dan disana dia bertemu dengan Teddy.

Dia kemudian mengakui bahwa dia tidak memiliki komunikasi lebih lanjut dengan terdakwa.

Untuk saat ini namanya diseret karena berkomunikasi lagi dengan terdakwa.

Ini berawal dari keinginannya untuk berangkat ke Brunei Darussalam.

Namun, ia mengaku tidak memiliki cukup tiket dan uang untuk pergi ke sana.

Mami Linda kemudian menghubungi Teddy agar bisa membantunya pergi ke Brunei Darussalam.

Selanjutnya, barulah Teddy menawarinya untuk membagikan 5 kilogram sabu.

Teddy mengatakan, uang yang didapatnya dari sana digunakan untuk membantu tiket dan biaya Linda ke Brunei.

Dari situ, namanya terseret dan mulai dibicarakan banyak orang.

Peredaran sabu Inspektur Jenderal Teddy Minahasa

Kasus sabu Irjen Teddy Minahasa menarik perhatian banyak orang.

Betapa tidak, ini berawal dari penghancuran barang bukti yang dimiliki polisi.

Pada saat itu, bukti meth akan dihancurkan.

Dengan cerdik, Irjen Teddy Minahasa kemudian menukarnya dengan tawas.

Penyalahgunaan bukti akhirnya ditemukan oleh petugas polisi lainnya.

Hal ini karena barang bukti merupakan perkara yang penting dan juga harus dijaga dengan hati-hati.

Jadi sabu yang dimilikinya disamarkan sebagai nama Teddy.

Penyamarannya mengatakan shabu adalah satu galon dan biaya.

Penamaan itu dimaksudkan agar tidak ada yang mencurigai perbuatan kotornya dan bisa bebas menjual sabu.

Namun ternyata dugaan Teddy salah.

Ini seperti menutupi bangkai, jadi Anda bisa mencium baunya jika ternyata sabu.

Dengan demikian, upaya Teddy mengedarkan sabu akhirnya dihentikan polisi dan kini sedang diselidiki.

Peredaran Sabu

Seperti diketahui, peredaran sabu atau jenis narkoba lainnya dilarang di Indonesia.

Karena sudah ada larangan berupa peraturan perundang-undangan yang jelas.

Dinyatakan tidak diperbolehkan mengkonsumsi, mengedarkan dan dalam bentuk apapun dengan penyalahgunaan Narkoba.

Jika ada yang melanggar, maka sudah ada hukuman yang siap menunggu yang bersangkutan.

Oleh karena itu, penyalahgunaan sabu merupakan pelanggaran serius yang dapat menimbulkan banyak kerugian, termasuk kepatuhan terhadap hukum.

Apalagi dengan beredarnya sabu, bisa merugikan generasi muda.

Baca juga:

Check Also

Kizuna Player Mod Apk Unlock All Item + File OBB Lengkap

Salah satu jenis game yang sudah mengusung konsep teknologi 3D AI untuk karakternya adalah Kizuna …